Performa dan konsistensi pegolf legendaris itu dianggap tidak seperti dulu lagi.
SYDNEY (HN) - Ernie Els melancarkan perang mental kepada Tiger Woods jelang kompetisi golf Presidents Cup 2019, pekan depan. Ia menyebut aura sang jagoan Amerika Serikat itu, yang pernah meraih 15 gelar juara turnamen mayor, sudah meredup.
Els merupakan kapten Tim Internasional (tidak main), sedangkan Woods kapten Tim AS (main). Kompetisi dua tim dan dua tahunan ini digelar di Melbourne, Australia, pada 12-15 Desember. Tim AS merupakan juara edisi 2017.
Salah satu keputusan kunci di ajang itu adalah siapa yang akan dipilih Els untuk menghadapi Woods pada nomor tunggal, yang digelar Minggu (8/12).
Els, pegolf veteran Afrika Selatan, membawahi 12 pemain dalam tim, termasuk tujuh pemula. Ia juga memiliki pemain berpengalaman semacam Adam Scott, Louis Oosthuizen, dan Marc Leishman.
Calon lawan Woods akan ditentukan usai turnamen tiga hari dalam format four-ball dan foursome di Sydney. Els tampil di ajang Australian Open, Kamis (5/12), bersaing dengan sejumlah pegolf yang juga bakal terjun di Presidents Cup.
"Saya tidak ingin membebani pegolf pemula," katanya di Sydney. "Saya pasti memilih pemain yang punya kans menang lebih baik saat menghadapi Tiger. Itu tidak akan sulit. Lagi pula saya melihat aura Tiger sudah meredup. Performanya tidak lagi sehebat dulu."
Menurutnya, Tiger sekarang lebih menunjukkan aura selebriti. "Ia juara Masters dan turnamen di Jepang tahun ini. Ia masih sangat kompetitif. Namun, saya menyoroti konsistensinya tidak seperti saat ia masih muda. Jika kondisinya prima, Tiger sanggup bermain di level tertinggi. Ini berhubungan dengan umur. Kita lihat saja nanti," katanya.
Tim AS memasuki turnamen sebagai favorit juara. Selain Woods, mereka diperkuat para pemain ranking tertinggi dunia seperti Dustin Johnson dan Justin Thomas. Berdasarkan statistik, Tim AS selalu juara event berusia 25 tahun ini, kecuali pada edisi Melbourne 1998.
Terpisah, Woods menolak undangan bermain di turnamen golf Saudi International, 30 Januari-2 Februari 2020. Padahal, ia ditawari bonus tampil sebesar US$ 3 juta. Ia berkilah lokasinya terlalu jauh. "Saya hanya tidak mau ke sana. Terlalu jauh," katanya kepada ESPN, Selasa (3/12).
Tahun lalu, pegolf yang tampil di ajang Saudi International mendapat kritikan pedas dari publik global karena dianggap mendukung Riyadh dalam kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi pada Oktober 2018.
ESPN melaporkan Woods juga menolak tawaran pertama pada tahun ini karena kasus Khashoggi.